Kuningan-FOKUS UTAMA
Di penghujung rangkaian dalam agenda reses Anggota DPR RI Komisi XII Fraksi Gerindra, H. Rokhmat Ardiyan, M.M.bertemu langsung dengan jajaran Karang Taruna Kabupaten Kuningan untuk membahas agenda strategis penciptaan wirausaha muda berbasis desa.
Pertemuan tersebut bertempat di Aula Kajene Forest, Jalan Siliwangi, sekitar seratus pengurus Karang Taruna tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa mengikuti dialog terbuka.
Forum ini tidak sekadar seremonial, melainkan ruang artikulasi aspirasi pemuda terkait tantangan struktural ekonomi lokal, mulai dari akses modal hingga keberlanjutan usaha.
Rokhmat Ardiyan menegaskan, penguatan kewirausahaan pemuda merupakan instrumen penting dalam memperluas basis ekonomi daerah. Ia menempatkan pemuda sebagai
“economic prime mover” yang mampu menciptakan efek domino terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, hingga penguatan fiskal daerah.
“Anggota Karang Taruna adalah aset bangsa. Harapan saya muncul pengusaha-pengusaha baru di tingkat desa, sehingga pemuda bisa membantu meningkatkan PAD kabupaten dan menekan angka pengangguran,” ujar Rokhmat Ardiyan.
Pemuda desa, menurutnya, bukan sekadar objek pembangunan, melainkan aset produktif, jika diberi stimulus tepat akan melahirkan pelaku usaha baru. Dari titik “inilah”, Pemuda Kuningan dapat berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah dapat tumbuh secara organik, seiring berkurangnya tekanan pengangguran terbuka.Peta Kuningan
“Jika pemuda bangkit secara ekonomi, saya optimistis perluasan kesempatan kerja akan tercipta secara alami. Efeknya akan terasa luas,” tambahnya.
Dalam perspektif makro, inisiatif kewirausahaan pemuda dinilai sejalan dengan agenda peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). Ekspansi UMKM, terutama di sektor riil dan jasa, berpotensi memperlebar kontribusi ekonomi domestik sekaligus memperkuat daya tahan ekonomi nasional dari bawah.
“Pemberdayaan pemuda melalui kewirausahaan pada skala nasional akan ikut mendorong peningkatan PDB,” tegas Rokhmat Ardiyan.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan, Mumuh Muhyidin, S.H., menyambut positif komitmen tersebut. Ia mengakui, keterbatasan anggaran kepemudaan selama ini menjadi ‘bottleneck’ utama dalam menjalankan program kerja. Isu pembiayaan bahkan mengemuka dalam sesi diskusi, mencerminkan kebutuhan riil pemuda di lapangan.
“Kami berterima kasih atas dukungan Pak Haji Rokhmat Ardiyan. Karang Taruna siap menjalankan kegiatan kewirausahaan yang secara langsung bisa membantu perekonomian anggota,” kata Mumuh.
Karang Taruna, lanjut Mumuh, siap menerjemahkan dukungan politik menjadi program kewirausahaan konkret. Sejumlah unit usaha tengah dipetakan untuk dijadikan pilot project, digarap secara kolektif oleh anggota, baik di sektor produk maupun jasa, dengan pendekatan UMKM berorientasi pasar.
“Di tahap awal, kami mengusulkan beberapa usaha yang bisa langsung dijalankan secara berkelompok,” ujarnya.
Fokus utama berada pada fase awal yang krusial, yakni permodalan untuk pengadaan peralatan, perlengkapan produksi, serta bahan baku.
Jika skema ini berjalan dan mampu direplikasi, Karang Taruna berencana menjadikannya sebagai program unggulan organisasi, sekaligus model pemberdayaan ekonomi pemuda berbasis komunitas.
“Kami berharap dukungan ini bisa menyentuh kebutuhan paling dasar, yakni permodalan awal. Jika berhasil dan meluas, program kewirausahaan ini akan menjadi unggulan Karang Taruna Kabupaten Kuningan, Oke Bud?” pungkas Mumuh kepada reporter.Peta Kuningan
Inisiatif ini menandai upaya sinkronisasi antara aspirasi pemuda dan kebijakan nasional, dengan kewirausahaan sebagai titik temu. Di tengah keterbatasan lapangan kerja formal, skema wirausaha muda dinilai menjadi jalur rasional untuk mendorong kemandirian ekonomi dari desa.
(Nia Komalasari/FOKUS UTAMA)




Tidak ada komentar: