Hadiri Milad Muhammadiyah ke-113, Mendikdasmen Sampaikan Kebijakan Baru

 


Kuningan - FOKUS UTAMA 

“Kami memulai program Wajib Belajar 13 Tahun, bukan dimulai dari SD, melainkan dari Taman Kanak-kanak (TK). Target kami ke depan adalah minimal terdapat satu TK di setiap desa,” ujar Abdul Mu’ti.

Demikian kutipan pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. 

Kunjungan tersebut dalam rangka menghadiri Refleksi Milad Muhammadiyah ke-113 sekaligus meresmikan TK Labschool Universitas Muhammadiyah (UM) Kuningan serta peletakan batu pertama pembangunan Gedung SD ‘Aisyiyah Kuningan, yang berlokasi di Kampus 1 UM Kuningan, Jl. No. 28 B.

Acara yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Kuningan bersama UM Kuningan ini dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Bupati Kuningan Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra H. Rokhmat Ardiyan, Rektor UM Kuningan Wawang Anwarudin, serta jajaran Forkopimda dan civitas akademika Muhammadiyah.

Dalam pidato kuncinya, Prof. Abdul Mu’ti menyampaikan sejumlah kebijakan strategis kementerian yang baru, salah satunya terkait perubahan paradigma wajib belajar.

Mendikdasmen juga menyampaikan kabar terkait perluasan Program Indonesia Pintar (PIP). Mulai tahun 2026, penerima PIP tidak hanya siswa SD hingga SMK, tetapi juga mencakup anak-anak TK.

“Nilainya sekitar Rp450.000 per tahun untuk sekitar 888.000 penerima di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, Kemendikdasmen juga menyiapkan beasiswa bagi guru PAUD dan SD yang belum berpendidikan D4 atau S1 dengan besaran bantuan Rp3 juta per semester.

Rektor UM Kuningan, Wawang Anwarudin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peresmian TK Labschool dan SD ‘Aisyiyah merupakan kado istimewa pada Milad Muhammadiyah ke-113. Ia berharap fasilitas tersebut mampu mencetak generasi yang berkarakter dan berkemajuan.

“Kami berharap kehadiran Bapak Menteri menjadi penguat sinergi antara pemerintah dan persyarikatan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Semoga tahun depan kami juga bisa mendapatkan kado berupa peresmian Hall Sport Center,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Bupati Kuningan Dr. Dian Rachmat Yanuar mengapresiasi langkah Muhammadiyah yang konsisten berinvestasi dalam “jalan sunyi” pendidikan.

“Ini bukan sekadar membangun fisik, tetapi investasi peradaban. Pemkab Kuningan memiliki visi yang sejalan, salah satunya melalui Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Gunung Ciremai untuk menanamkan cinta lingkungan sejak dini,” ujarnya.

Ia juga menyinggung potensi pertanian ubi jalar Kuningan yang diharapkan dapat bersinergi dengan program ketahanan pangan nasional.

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra H. Rokhmat Ardiyan, yang turut hadir, menegaskan komitmennya untuk mengawal aspirasi Muhammadiyah di tingkat pusat.

“Muhammadiyah adalah aset bangsa yang tidak hanya berdoa, tetapi bekerja nyata. Saya siap mengawal kebijakan, termasuk aturan terbaru mengenai pengelolaan tambang oleh ormas keagamaan, agar manfaatnya kembali untuk kesejahteraan umat,” tegasnya.

Acara ditutup dengan peninjauan fasilitas sekolah. Gedung TK Labschool yang baru diresmikan tersebut mendapat apresiasi dari Menteri karena dinilai estetik dan ramah anak, dilengkapi taman sayuran serta kolam ikan sebagai sarana edukasi berbasis alam.


(Bopih/Nia/Fokus Kuningan)

Tidak ada komentar:

 



 

ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.