!-- [ Meta Tag SEO ] --> 5rb Lebih Siswa Alami Keracunan MBG Di Indonésia - FOKUS UTAMA

Home Top Ad

Rabu, 24 September 2025

5rb Lebih Siswa Alami Keracunan MBG Di Indonésia

 

Para siswa di sebuah sekolah tengah makan dari Program MBG

Kuningan-HIPSI ONLINE 

Lebih dari 5rb siswa di Indonésia dikabarkan mengalami keracunan MBG. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari.

Untuk menekan permasalahan Program MBG tersebut,   Pemda Kabupaten Kuningan melakukan Rapat Koordinasi Satuan Tugas atau Satgas Percepatan Penyelenggaraan MBG di Ruang Rapat Linggajati Pendopo Kabupaten Kuningan pada Selasa, 23 September 2025. 

Dian menyoroti sejumlah persoalan yang perlu diantisipasi sejak dini, seperti potensi keracunan, menu makan yang asal-asalan, hingga sanitasi dapur yang tidak sehat.

"Peserta MBG anak-anak didik di Kabupaten Kuningan. Mereka tanggung jawab kita semua," kata Dian.

Rapat tersebut dihadiri Wakil Bupati Tuti Andriani, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Wahyu Hidayah, unsur Forkopimda, kepala OPD, hingga perwakilan lembaga vertikal.

Cek Meisyera_Official Sepatu sneakers wanita terbaru sepatu putih wanita sepatu wanita korean style dengan harga Rp52.000

Dian pun menekankan target pelaksanaan MBG di Kuningan yang meliputi tepat sasaran, lancar, dan tanpa kendala berarti.

Untuk ini, camat dan kepala puskesmas juga diminta menjaga komunikasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan dapur MBG.

"Kami minta camat dan kepala puskesmas aktif melakukan deteksi dini atas potensi masalah di lapangan, sekaligus menjaga komunikasi erat dengan SPPG dan dapur MBG, agar setiap kendala segera diatasi sebelum menjadi masalah besar," pintanya.

Di pihak yang sama, Wakil Bupati Tuti Andriani dalam kesempatan itu menyoroti pemerataan program MBG di Kuningan.

"Saya juga mengusulkan setiap SPPG memberikan susu cair sekali dalam seminggu karena ada sekolah yang mengeluhkan tidak mendapatkannya," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Pj Sekda Wahyu Hidayah sekaligus ditunjuk Ketua Satgas MBG Kabupaten Kuningan membeberkan berbagai tantangan di lapangan dalam implementasi MBG, mulai distribusi, kualitas menu, standar dapur, hingga pengawasan.

Cek [COD]LIGE Jam Tangan Pintar Olahraga Tahan Air Panggilan Bluetooth Pria 420mAh Pemantauan Kesehatan IP68 Jam Tangan Pintar Pria Tahan Air dengan harga Rp229.000.

Sayangnya, persoalan-persoalan tersebut kerap kali disampaikan langsung kepada pemerintah pusat. Tak hanya menerima komplain, menurut Wahyu, situasi itu pula mengakibatkan kelambatan dalam proses penanganan problem MBG di Kuningan.

"Selama ini laporan permasalahan langsung disampaikan (SPPI MBG) ke pusat. Padahal, ketika ada kendala, yang terkena dampaknya pertama kali justru pemerintah daerah," ungkap Wahyu.

Selain menindaklanjuti surat edaran menteri dalam negeri, lanjutnya, pembentukan Satgas Percepatan Penyelenggaraan MBG di Kuningan ini dimaksudkan memperkuat koordinasi, memastikan percepatan, sekaligus memberikan solusi cepat jika ada masalah di lapangan.

Wahyu meyakinkan, Satgas MBG Kuningan dibentuk dengan konsep lebih komprehensif dan terstruktur dibandingkan daerah lain.

Pembagian tugas dilakukan jelas ke dalam beberapa bidang, mulai teknis, koordinasi lintas sektor, pengawasan, hingga pelaporan.

Klik di sini untuk beli

"Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas Sosial menjadi leading sector teknis. Inspektorat mengawal aspek monitoring dan evaluasi, sementara camat dan kepala puskesmas didorong aktif melakukan deteksi dini potensi masalah serta menjaga komunikasi intensif dengan SPPG dan dapur MBG," papar Wahyu yang juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan ini.

Melalui format ini, pihaknya berharap penyelenggaraan MBG di Kuningan berjalan tepat sasaran, berkualitas, dan berkesinambungan.

(Mulyono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages