Tak Jelas Alasannya, Uang Jasa Pegawai RSUD Linggarjati Dipotong.

 


Kuningan-FOKUS UTAMA


Beredar rumor jasa Pegawai Rumah' Sakit Umum Daerah (RSUD) Linggarjati Dipotong. Apa alasannya?


Dilansir dari Inilah Kuningan, Salah seorang pegawai RSUD LINGGARJATI mengungkapkan kekecewaannya tentang pemotongan uang jasa Pegawai yang tiba tiba dipotong secara sepihak, dengan alasan yang dianggap tidak masuk akal.


Fokus Lainnya:

PGRI Pungut 30rb Untuk Ultah

Jaspel Covid RSUD Linggarjati Belum Dibayarkan


Menurutnya, pembagian jasa awalnya 60% buat pegawai, 40% buat cost operasional rumah sakit. Tetapi Oktober 2025, berubah mendadak pembagiannya jadi 50%-50%.


Parahnya, pembagian 50% buat pegawai kembali dipotonng 45% dengan alasan manajemen untuk jasa kebersamaan. 

Pemotongan secara berturut-turut ini, dikeluhkan pegawai. Mereka kecewa merasa hanya diperas tenaganya. Sedangkan uang jasa, yang seharusnya menjadi hak pegawai dipotong 2 kali


Yang paling disesalkan, pemotongan uang jasa tidak melalui proses sosialisasi. Uang hasil pemotongan lari kemana tidak ada kejelasan. Apalagi ada pemotongan untuk jasa kebersamaan sebesar 45% itu. 


“Ini kebijakan sepihak. Manajemen sama sekali tidak terbuka, termasuk Plt Direktur dr Eva Maya, tidak ada bahasa sekali ke pegawai atas pemotongan jasa itu,” katanya lagi.


Dia mengaku, rekan rekannya sudah protes berkali-kali ke Plt direktur, Pj keuangan dam bagian verifikasi. Mereka hanya beralasan ada perubahan perda, tapi tidak ada sosialisasinya ke pegawai. 


Yang paling menyakitkan, bahkan pemotongan uang jasa tidak berlaku bagi dokter. Alasannya takut para dokter kabur kalau dipotong uang jasa. 


“Dari pemotongan jasa itu, pegawainya hanya diberi 20% saja dari kebijakan dulu. Duit pemotongannya lari kemana,” tanya dia


(Bopih/DIK OI/Fokus Kuningan)

Tidak ada komentar:

 



 

ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.