!-- [ Meta Tag SEO ] --> 95 HEKTAR TANAMAN TEMBAKAU DI KUNINGAN DIDUGA FIKTIF - FOKUS UTAMA

Home Top Ad

Jumat, 12 Juli 2024

95 HEKTAR TANAMAN TEMBAKAU DI KUNINGAN DIDUGA FIKTIF

Oleh Didi Supriadi



Kuningan - Majalah Konstan


Untuk tahun 2024 ini , Distan Kuningan lewat data dari APTI ( Asosiasi Petani Tembakau Indonesia)  merilis luasan tanaman tembakau di Kabupaten Kuningan sekitar 95 hektar. " Ada penurunan drastis   dari luasan lahan sebelumnya.


" jelas Ketua APTI Kuningan Toto saat ditemui  di Gudang Tembakau  Desa Karang Anyar Darma.


Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan tahun 2023,  luasan lahan  tembakau   masih  tercatat 

sekitar 100  hektar lebih.  Sedangkan jumlah petani  tembakau ada sekitar 400 orang yang  tersebar di beberapa desa di Kecamatan Darma, Lebakwangi, Garawangi , Jalaksana dan Kecamatan Pancalang. Sebagai Kabupaten penghasil tembakau , maka Kabupaten Kuningan pada tahun 2023 memperoleh transfer DBH CHT  (  Dana Bagi Hasil  Cukai Hasil ) dari Kementrian Keuangan sebesar 5, 8 Milyar. 


 " Ada banyak persoalan di petani tembakau , makanya  komoditas ini mulai ditinggalkan dan  produksi tembakau serta luasan lahan tembakau semakin berkurang." jelas  Toto. 

   

 Untuk tahun ini, meskipun secara hitung-hitungan budi daya tembakau ini menjajikan keuntungan dibanding bertanam palawija , tetapi karena ketiadaan benih tembakau maka petani akhirnya beralih ke varietas tanaman lain seperti jagung, tomat , ubi dan tanaman palawija lainnya. 


Maman  Rukmana Kasi Ekbang Desa Sidamulya , Kecamatan Jalaksana membenarkan persoalan  yang dialami oleh para petani tembakau di desanya.  Desa Sidamulya yang merupakan salah satu desa dari delapan desa lainnya yang mendapatkan  program DBHCHT tahun 2024 , memiliki persoalan gagal dalam luasan tanam tembakau. 


“Awalnya ditargetkan seluas 3 ( tiga)  hektar tetapi dalam realisasinya  hanya 200 bata saja atau 1/3 hektar saja. Itupun baru menanam benih dari persemaian ke tegalan (sawah tadah hujan) " ujar Maman. 


Menurut Maman, tidak terealisasinya luasan budi daya tembakau di Desa Sidamulya ini ,  diantaranya karena  keterlambatan saat pengiriman biji tembakau untuk disemai. Sehingga daripada lahan terlantar,  maka petani menanamnya dengan palawija. 


“Adapun jenis varietas tembakau yang rencanya akan ditanam yaitu jenis Liong dan Palikan " Tutur nya lagi 


Selain di Desa Sidamulya ,  dikhawatirkan persoalan serupa juga terjadi di desa-desa lainnya, sehingga data 59 hektar luasan tanaman tembakau yang dilaporkan  ke kementrian keuangan melaui kementrian pertanian dan Dinas Pertanian Propinsi hanya catatan diatas kertas saja tidak sesuai dengan luasan tanaman tembakau yang sebenarnya.


Meskipun luasan lahan untuk tanaman tembakau di Kuningan berkurang , tetapi untuk transfer  DBH CHT ke Pemda Kuningan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

   

Dalam hal ini, Kabag Perekonomian dan SDA Setdakab Kuningan Tatik Ratna Mustika, yang juga sebagai tim koordinator DBHCHT,  menjelaskan untuk tahun 2024 ini Kab Kuningan mendapat alokasi DBHCHT sebesar 8,1M .     

Kabag Perekonomian dan SDA Setdakab Kuningan Tatik Ratna Mustika
  " 

Anggaran DBHCHT itu nantinya akan dialokasikan ke 7 SOPD dan 1 Rumah Sakit Daerah . Besaran alokasinyapun bervariasi, sesuai usulan kegiatannya. " jelas Tatik ( Didi Supriadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages